Kitco - Selasa, 12 August 2025
Share: Facebook | Twitter | Whatsapp | Linkedin
Pasar emas mengalami gejolak yang signifikan pada hari Senin karena klarifikasi Presiden Donald Trump tentang tarif logam mulia yang menyebabkan harga anjlok hingga mencapai $3.350 per ons. Pengumuman presiden bahwa emas tidak akan dikenakan bea masuk memberikan kelegaan bagi para pedagang yang sebelumnya bergulat dengan ketidakpastian menyusul keputusan kontroversial Bea Cukai AS yang mengancam akan mengenakan tarif substansial pada impor logam mulia. Volatilitas ini bermula dari keputusan Bea Cukai AS yang menyatakan bahwa emas batangan seberat 1 kilogram dan 100 ons yang diimpor dari Swiss akan dikenakan tarif sebesar 39%. Dengan tarif AS yang berlaku saat ini, tindakan hukuman ini akan berlaku untuk emas batangan dari negara mana pun, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas tentang masa depan arus perdagangan emas global. Keputusan awal tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh The Financial Times, mendorong harga emas berjangka ke rekor tertinggi baru karena pasar memperhitungkan potensi kenaikan biaya impor yang drastis. Namun, perayaan itu hanya berlangsung singkat. Menyusul pengumuman informal Trump di Truth Social bahwa emas tidak akan dikenakan tarif, logam mulia tersebut mengalami pembalikan tajam. Pada pukul 17.10 ET hari Senin, emas diperdagangkan turun $64,50, atau 1,87%, ke level $3.393,70, dengan perdagangan aktif berlanjut seiring para pelaku pasar mencerna klarifikasi kebijakan tersebut. Aksi harga whipsaw menciptakan volatilitas luar biasa pada emas berjangka, dengan pasar menciptakan pola doji pada grafik candlestick 15 menit dan menetapkan kisaran perdagangan hampir $55 dalam periode 15 menit tunggal. Konteks Historis dan Tindakan Kebijakan Sebelumnya Perkembangan terbaru ini menggemakan langkah kebijakan serupa dari masa jabatan pemerintahan Trump sebelumnya. Pada bulan April, dalam apa yang disebut pemerintahan sebagai "Hari Pembebasan", logam mulia dibebaskan dari bea masuk, yang mengakibatkan penurunan harga emas spot sebesar $100 dan secara efektif meruntuhkan kesenjangan premi antara kontrak berjangka New York Comex dan emas batangan London. Kesenjangan tersebut sebelumnya melebar karena ekspektasi kemungkinan bea masuk perdagangan untuk emas batangan dan ingot, yang pada akhirnya menarik logam mulia dalam jumlah rekor ke Amerika Serikat. Dampak dari pergeseran kebijakan ini melampaui pergerakan harga langsung dan memengaruhi pola penyimpanan emas fisik. Gudang-gudang AS yang disetujui untuk pengiriman Comex mengalami penurunan stok emas sekitar 14% dari puncaknya di bulan April, meskipun lebih dari 70% dari inventaris awal tahun ini masih tersimpan, menunjukkan permintaan yang terus kuat untuk kepemilikan emas fisik. Potensi tarif ini memiliki implikasi signifikan bagi jaringan perdagangan logam mulia global. Swiss, yang berfungsi sebagai pusat penyulingan penting yang mencakup hampir 70% kapasitas global, menghadapi apa yang digambarkan oleh Asosiasi Logam Mulia Swiss sebagai tarif 39% yang "melumpuhkan". Asosiasi tersebut memperingatkan pada hari Jumat bahwa tarif tersebut akan "berdampak negatif" terhadap arus emas fisik di seluruh dunia, yang berpotensi mengganggu rantai pasokan dan hubungan perdagangan yang telah terjalin.
Harga emas turun karena aksi ambil untung ringan dan reli saham AS
Harga emas naik dari level terendah harian setelah data CPI AS yang lemah
Harga emas anjlok setelah klarifikasi tarif - "emas tidak akan dikenakan tarif"
Presiden Trump mengumumkan di media sosial bahwa emas tidak akan dikenakan tarif